Tuesday, November 6, 2012

Potensi Daerah Istimewa Yogyakarta




Potensi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kepariwisataan tidak bisa diabaikan. Lihat saja peta kepariwisataan nasional. Potensi propinsi ini masih menduduki peringkat kedua setelah Bali. Banyak variabel yang digunakan untuk memberikan penilaian tersebut.

Pertama adalah keragaman obyek. Provinsi ini memiliki beragam obyek wisata yang relatif beragam baik dari segi fisik maupun non fisik. Selain itu, tentunya, DIY memiliki sarana penunjang wisata.
Saat ini misalnya terdapat tidak kurang dari 70.000 industri kerajinan tangan, dan sarana lain yang amat kondusif seperti fasilitas akomodasi dan transportasi yang amat beragam, aneka jasa boga, biro perjalanan umum, serta dukungan pramuwisata yang memadai, tim pengamanan wisata yang disebut sebagai Bhayangkara Wisata.

Potensi ini masih ditambah lagi dengan letaknya yang bersebelahan dengan Propinsi Jawa Tengah, sehingga menambah keragaman obyek yang telah ada.

Kedua, berkaitan dengan ragam spesifisitas obyek dengan karakter mantap dan unik seperti Kraton, Candi Prambanan, kerajinan perak di Kotagede. Spesifikasi obyek ini msih didukung oleh kombinasi obyek fisik dan obyek non fisik dalam paduan yang serasi. Kesemua faktor tersebut memperkuat daya saing DIY sebagai propinsi tujuan utama (primary destination) tidak saja bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Sebutan Prawirotaman dan Sosrowijayan sebagai ‘kampung internasional’ membuktikan kedekatan atmosfir Yogyakarta dengan ’selera eksotisme’ wisatawan mancanegara.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Potensi Daerah Istimewa Yogyakarta

0 comments:

Post a Comment